
PENDAHULUAN
Dalam era
globalisasi, dunia pendidikan sangat di pentingkan dan pemerintah telah
merencanakan beberapa program untuk pendidikan di Indonesia. Program tersebut
merupakan salah satu strategi pemerintah di bidang pendidikan. Dalam konteks
pembelajaran, strategi diartikan sebagai sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif, efisien, dan produktif guna mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Dalam strategi tersebut, pemerintah tidak hanya menekankan
pada pendidikan akademik, tetapi juga pendidikan non akademik (jasmani, dsb).
Pendidikan
karakter dirancang untuk mencetak generasi penerus bangsa yang mampu memajukan
tanah air negeri tercinta ini. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
telah disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bab ini
membahas strategi pembelajaran pendidikan jasmani. Pokok bahasan tersebut
meliputi pengetian, ruang lingkup dan fungsi strategi pembelajaran. Hal ini
penting sebagai landasan untuk lebih memahami dan menguasai bahan belajar
selanjutnya. Oleh karena itu pokok bahasan ini di pahami dan dikuasai
betul-betul dengan membahas dan mendiskusikannya.

Perkembangan
selanjutnya menunjukan bahwa penggunaan strategi tidak hanya terbatas pada
bidang militer saja. Bidang-bidang yang lain seperti manajemen dan olahraga.
Dalam konteks pembelajaran strategi di artikan sebagai sistem pendekatan
pembelajaran yang dipandang paling efektif, efisien, dan produktif guna
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Penyusunan suatu strategi merupakan
kegiatan awal dari seluruh proses permbelajaran. Oleh karena itu, strategi ini
mempunyai pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa bersangkutan bahkan
sangat menentukan. Atas dasar itulah, pengetahuan da keterampilan penyusunan
strategi pembelajaran sangat diperlukan guru demi tercapainya tujuan
pembelajaran..
A.
Rumusan
Masalah
Beberapa
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.
Apa yang di maksud
dengan batasan strategi pembelajaran penjas ?
2.
Apa saja ragam komponen
penjas ?
3.
Apa apa saja ruang
lingkup SBM penjas ?
4.
Apa fungsi dan manfaat
SBM penjas ?
5.
Jelaskan dan uraikan macam-macam
ppembelajaran penjas ?
6.
Jelaskan prosedur
pembelajaan penjas ?
B.
Tujuan Masalah
1.
Menjelaskan strategi
pembelajaran penjas.
2.
Menjelaskan ragam
komponen penjas.
3.
Menjelaskan ruang
lingkup SBM penjas.
4.
Menjelaskan Fungsi dan
manfaat SBM penjas.
5.
Menjelaskan dan menguraikan macam-macam
strategi pembelajaran penjas.
6.
Menjelaskan prosedur
pembelajarran penjas.
C.
Manfaat Makalah
Manfaat makalah ini adalah untuk menjadikan pengetahuan
mengenai strategi pembelajaran efektif efisen dan produktif guna mencapai
sasaran tujuan pembelajaran.
D.
Prosedur Penulisan
Untuk menyusun karya tulis ini, penulis
menggunakan metode bibliografi yaitu metode yang berdasarkan pada bidang studi
keperpustakaan serta pengumpulan kutipan informasi data dari buku media sosial
(cetak atau elektronik) yang berkaitan dan sesuai dengan makalah yang akan
disusun penulis.

PEMBAHASAN
A.
Batasan
strategi Pembelajaran Penjas
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan, sedangkan belajar adalah bentuk aktifitas manusia yang dilakukan sejak lahir sampai meninggal dunia atau suatu yang perubahan pada kepribadian yang dinyatakan pengusahaan – pengusahaan respin (sambutan) atau tingkah laku yang baru yang berupa perubahan keterampilan, sikap, kebiasaan, kesanggupan dan pemaksaan sedangkan mengajar adalah suatu pembuatan dapat dikatakan tindakan mengajat bila tindakan itu didasarkan atas suatu perencanaan yang matang dan teliti.
Strategi dapat diasumsikan
sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Setelah guru menetapkan
pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus menyusun sebuah strategi
dalam pembelajaran. Agar mendapatkan informasi yang lebih jelas dan
komprehensif mengenai pengertian strategi pembelajaran menurut pendapat para
ahli sebagai berikut :
1.
Dimyanti
dan Soedjono (dalam Anitah) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah
kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara
aspek-aspek dari komponen pembentukan sistem pembelajaran (2008:1.24).
2.
Menurut Suyono, Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan
dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan
guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar,
pengelolaan sumber belajar dan penilaian (asasmen) agar pembelajaran lebih
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan
(2011:20).

3.
Menurut Miarso,
Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem
pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai
tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori
belajar tertentu (2004:530)
4.
Seels dan Richey,
menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rincian dari seleksi
pengurutan peristiwa kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran ini terdiri
dari metode-metode, teknik-teknik maupun prosedur-prosedur yang memungkinkan
siswa mencapai tujuan.
5.
Menurut Gerlach dan
Ely SBM adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan mata pelajaran dalam
lingkungan pengajaran tertentu meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
6.
Gropper SBM terdiri
atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk
membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain SBM juga
merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan
dicapai.
Penjabarannya: SBM menyangkut semua komponen materi pengajaran dan prosedur umtuk membantu siswa dalam hal mencapai tujuan pengajaran. Disamping itu juga ada pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang ingin dicapai.
Penjabarannya: SBM menyangkut semua komponen materi pengajaran dan prosedur umtuk membantu siswa dalam hal mencapai tujuan pengajaran. Disamping itu juga ada pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang ingin dicapai.
7.
Dick and Carey SBM
adalah Strategi belajar yang tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan
melainkan juga termasuk didalamnya materi ataupaketpengajarannya.
Penjabarannya : Dalam proses pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur atau langkah – langkah kegiatan dalam arti, dalam suatu proses pembelajaran didalamnya juga termasuk materi maupun paket pembelajaran, karena materi berperan penting dalam suatu proses pembelajaran.
Penjabarannya : Dalam proses pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur atau langkah – langkah kegiatan dalam arti, dalam suatu proses pembelajaran didalamnya juga termasuk materi maupun paket pembelajaran, karena materi berperan penting dalam suatu proses pembelajaran.
8.
Wina Sanjaya strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
9.
Fadilah strategi
belajar mengajar adalah salah satu komponen dalam system pembelajaran. Komponen
itu adalah tujuan materi, strategi dan evaluasi.
10. SBM
menurut J. R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room (1971 )
ialah a plan, method, or series of activities designe to archives a particular
educational goal ( 1980 ). Menurut pengertian ini SBM meliputi rencana, metode
dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu untuk melakukan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode
pengajaran. Strategi dapat diartikan sebagai a plan of operation achieving
something “ rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu”. Sedangkan metode ialah
away machieving something, cara ntuk mencapai sesuau untuk melakukan suatu
strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian
demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsure dalam SBM. Unsur
seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi
pengajaran, organisasi adalah waktu tesedia, kondisi kelas dan lingkungan merupakan
unsur-unsur yang mendukung SBM.
11. Drs.Syaiful
Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain strategi belajar mengajar adalah pola –pola
umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujan yang telah digariskan. Strategi pembelajaran sebagai seperangkat
kegiatan yang di lakukan guru oleh untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari batasan batasan tersebut di
atas, dapat di pahami bahwa strategi pembelajaran merupakan pola umum kegiatan
pembelajaran, rangkaian perbuatan guru siswa dalam mewujudkan peristiwa
pembelajaran yang efektif untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran strategi
pembelajaran hakikatnya berkenaan dengan ;
1.
Urutan kegiatan
pembelajaran
2.
Metode atau teknik
pembelajaran
3.
Media pembelajaran,
dan
4.
Pembagian peran fungsi
antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran
Dengan demikian, maka strategi pembelajaran bukan merupakan proses yang
pasti yang siap di pake dalam segala situasi dan tujuan pembelajaran. Starategi
pembelajaran adalah merupakan hasil pilihan yang di sesuaikan dengan situasi
dan tujuan pembelajaran tertentu. Situasi dan tujuan pembelajaran itu dapat
berbeda beda.
B.
Ragam
Komponen Penjas
Komponen merupakan bagian dari suatu
sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk
mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari system
proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya, atau ada atau
tidaknya proses pendidikan. Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya
proses pendidikan adalah:
1.
Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan suatu hal yang ingin dicapai
oleh lembaga pendidikan melalui suatu kegiatan pendidikan. Tujuan
pendidikan ini didasari oleh sifat ilmu pendidikan yang normatif dan praktis.
Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan
kaidah-kaidah, norma-norma dan ukuran tingkah laku manusia. Ilmu pendidikan
sebagai ilmu pengetahuan prkatis, tugas pendidikan dalam hal ini adalah
menanamkan sistem norma tingkah laku yang dijunjung tinggi oleh lembaga
pendidikan dalam masyarakat melalui para pendidik. Tujuan pendidikan dapat
dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari :
a.
Tujuan nasional, adalah
tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa seperti yang dicantumkan pada pembukaan
UUD 1945.
b.
Tujuan institusional,
adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan.
c.
Tujuan kurikuler,
adalah tujuan yang ingin dicapai oleh tiap bidang studi pelajaran/ mata kuliah.
d.
Tujuan instrukisonal,
adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Dengan penjabaran tersebut, dapat terlihat bahwa tujuan pendidik atau
guru dalam pembelajaran dikelas berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional
yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945.
2.
Peserta
Didik
Berkembangnya konsep pendidikan, berpengaruh pada pemikiran
masyarakat terhadap pengertian peserta didik. Kalau dulu orang berpikir peserta
didik terdiri dari anak-anak pada usia sekolah saja, maka sekarang peserta
didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang dewasa. Maka dari itu, dapat
disimpulkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan kemampuan/ potensi/ bakat yang ada pada diri mereka melalui
proses pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu/ sesuai dengan usia mereka. Peserta didik
dapat di didik karena mereka memiliki kemampuan/ potensi/ bakat yang memungkinkan
untuk dikembangkan, mempunyai daya eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan
memperoleh pengetahuan yang lebih banyak), dan dorongan untuk menjadi
manusia yang lebih baik.
3.
Pendidik
Salah satu komponen penting dalam
pendidikan adalah pendidik. Secara akademis, pendidik adalah tenaga
kependidikan yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangat pada
lembaga tertentu yang berkualitas, seperti guru, dosen, tutor, fasilitator,
instruktur, dan sebutan lain yang sesuai dengan khususunya.
Terdapat beberapa jenis pendidik yang
tidak terbatas pada pendidik di sekolah saja. Dilihat dari lembaga pendidikan,
munculah beberapa individu yang tergolong pada pendidik. Pertama guru sebagai
pendidik dalam lembaga sekolah, kedua orang tua sebagai pendidik dalam
lingkungan keluarga, dan ketiga pimpinan masyarakat baik formal maupun
nonformal sebagai pendidik dilingkungan masyarakat.
4.
Media, Sarana
dan Prasarana Pembelajaran
Adalah
segala hal yang mengandung informasi yang berupa pesan atau model gerakan yang
hendak disampaikan kepada siswa. Media proses pembelajaran pendidikan jasmani
terdiri dari media audio visual dan
kinetik. Media visual merupakan wadah menyampaikan pesan yang dapat dilihat.
Media audio merupakan wadah menyampaikan pesan berupa suara. Sedangkan media
kinetik atau motorik adalah segala hal yang dipakai untuk menyampaikan pesan
atau informasi berupa gerak.
Sarana
dan prasaran pembelajaran basanya sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkanya
seperti bola.
5.
Metode
Pembelajaran
Cara untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode mempunyai hubungan fungsional yang kuat dengan tujuan.
Memilih dan menetapkan metode berarti telah menetapkan pula tujuan yang akan
dicapai. Dalam menyusun strategi, kajian yang dilakukan secara seksama tentang
penggunaan metode yang diterapkan akan mengurangi resiko kegagalan proses
pembelajaran.
6.
Isi
Pendidikan
Isi pendidikan memiliki kaitan yang
erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu
disampaikan kepada peserta didik isi/ materi yang biasanya disebut kurikulum
dalam pendidikan formal. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan
yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam
satu periode jenjang pendidikan. Macam- macam pendidikan tersebut terdiri dari
pendidikan agama, pendidikan sosial, pendidikan keterampilan, pendidikan
jasman, dll.
7.
Lingkungan
Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah segala
sesuatu yang ada di luar diri anak yang ada di alam semesta dan yang memberikan
pengaruh terhadap perkembangannya. Dengan kata lain lingkungan pendidikan
merupakan latar tempat berlangsungnya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan
dapat berupa benda-benda, orang-orang, keadaan-keadaan, dan peristiwa-peristiwa
yang ada di sekitar peserta didik yang bisa memberikan pengaruh terhadap
perkembangannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara
sengaja maupun tidak disengaja. Terdapat tiga pusat lingkungan pendidikan,
dimana lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
1)
Linkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama. Kerena
keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kepribadian anak
yang berada ditengah-tengah kehidupan keluarga. Pendidikan yang paling banyak
diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Oleh karena itu, tugas utama keluarga
dalam pendidikan anak adalah peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup keagamaan.
2)
Lingkungan sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah. Lingkungan
sekolah disebut juga lingkungan kedua
yang didirikan oleh masyarakat atau negara untuk membantu memenuhi
kebutuhan keluarga. Sehingga pendidikan di sekolah berperan sebagai bagian dan
lanjutan dari pendidikan keluarga, serta merupakan jembatan yang menghubungkan
kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.
3)
Lingkungan masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan
dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan tertentu. Karena
lingkungan masyarakat itu sangat luas dan banyak berbagai pihak yang
berperan dalam masyarakat tersebut, sehingga memerlukan pengawasan dan
pengontrolan yang lebih agar suasana lingkungan masyarakat dapat memberikan
pengaruh yang baik bagi pendidikan anak. Masyarakat yang berperan aktif
dalam bidang pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Kelompok
ini berupa organisasi-organisasi pendidikan, sosial, politik, ekonomi,
keagamaan dan sebagainya. Semua kelompok ini perlu dilibatkan secara aktif
dalam membantu dan mendukung penyelenggaraan pendidikan.
C.
Ruang
Lingkup SBM Penjas
Kegiatan belajar adalah salah satu faktor utama dalam penyusunan
strategi pembelajaran pendidikan jasmani. Sebab, kegiatan belajar pendidikan
jasmani merupakan gerakan-gerakan jasmani yang mempunyai pengaruh nyata
terhadap diri siswa. Salah pilih dapat mengakibatkan kerusakan fisik dan mental
siswa bahkan mungkin menimbukan cacat badan atau cacat rohani.
Faktor-faktor yang terkait dengan pelaksanan
kegiatan belajar perlu dipilih, ditetapkan, dan digabungkan secara cermat.
Faktor yang dipilih itu faktor yang terkait dan menunjang kegiatan belajar
siswa. Secara garis besarnya faktor-faktor tersebut adalah :
1.
Metode
Pembelajaran
Cara
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode mempunyai hubungan fungsional yang
kuat dengan tujuan. Memilih dan menetapkan metode berarti telah menetapkan pula
tujuan yang akan dicapai. Dalam menyusun strategi, kajian yang dilakukan secara
seksama tentang penggunaan metode yang diterapkan akan mengurangi resiko
kegagalan proses pembelajaran.
2.
Media
Pembelajaran
Adalah
segala hal yang mengandung informasi yang berupa pesan atau model gerakan yang
hendak disampaikan kepada siswa. Media proses pembelajaran pendidikan jasmani
terdiri dari media audio visual dan
kinetik. Media visual merupakan wadah menyampaikan pesan yang dapat dilihat.
Media audio merupakan wadah menyampaikan pesan berupa suara. Sedangkan media
kinetik atau motorik adalah segala hal yang dipakai untuk menyampaikan pesan
atau informasi berupa gerak.
3.
Ruang
belajar
Adalah
aspek lain yang turut mempengaruhi keberhasilan proses, lebih-lebih dalam
proses pembelajaran pendidikan jasmani. Ruang belajar pendidikan jasmani
fungsinya:
a.
Memberikan
batas-batas tertentu bagi gerakan perorangan maupun kelompok. Ruang belajar
tepatnya ruang gerak mendorong timbulnya ketertiban. Tanpa batas yang jelas,
proses pendidikan jasmani akan mudah kacau.
b.
Ruang
belajar yang tegas dan ditentukan sebelumnya menimbulkan rasa aman bagi mereka
yang berada di dalamnya. Karena ada batas-batasnya, intervensi dari luar dapat
dicegah.
c.
Ruang juga
dapat mendorong timbulnya kepaduan kelompok. Anggota bukan anggota mudah
dikenal sehingga tindakan dapat segera disesuaikan dengan situasi tertentu.
4.
Guru
Guru
merupakan faktor strategis lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap
keberhasilan proses belajar-mengajar. Guru mempunyai kuasa yang besar untuk menetapkan
bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Kekuasaan ditangan itu
tentu saja harus dipergunakan demi kepentingan siswa. Oleh karena itu,
interaksi guru-siswa itu perlu diperhatikan agar kekuasaan yang berada ditangan
guru tidak menyimpang dari kepentingan siswa tetapi juga tidak terlalu banyak
pengorbanan guru
5.
Peserta
Didik
Berkembangnya
konsep pendidikan, berpengaruh pada pemikiran masyarakat terhadap pengertian
peserta didik. Kalau dulu orang berpikir peserta didik terdiri dari anak-anak
pada usia sekolah saja, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga
didalamnya orang dewasa. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan kemampuan/ potensi/ bakat
yang ada pada diri mereka melalui proses pembelajaran yang disediakan oleh
lembaga pendidikan dan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu/
sesuai dengan usia mereka. Peserta didik dapat di didik karena mereka memiliki
kemampuan/ potensi/ bakat yang memungkinkan untuk dikembangkan, mempunyai daya
eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang lebih
banyak), dan dorongan untuk menjadi manusia yang lebih baik.
D.
Fungsi dan
manfaat SBM
Strategi
belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup
dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Gerlach
dan Ely). Strategi belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur
kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket
pengajarannya (Dick dan Carey). Strategi belajar-mengajar terdiri
atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk
membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi
belajar-mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok
dengan tujuan yang akan dicapai (Gropper). Tiap tingkah laku
yang harus dipelajari perlu dipraktekkan. Karena setiap materi dan tujuan
pengajaran berbeda satu sama lain, maka jenis kegiatan yang harus dipraktekkan
oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula.
Strategi
belajar memiliki fungsi :
1.
Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan
membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi
beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
2.
Memberikan kemungkinan
pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi
kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi
siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.
Memberikan dasar yang
lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program
pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang
dilandasi oleh penelitian.
4.
Lebih memantapkan
pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b)
penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.
Memungkinkan belajar
secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang
bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b)
memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.
Memungkinkan penyajian
pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus
batas geografis.
7.
Fungsi Strategi
pembelajaran jasmani berfungsi sebagai peletak dasar kegiatan suatu proses
belajar mengajar. Strategi dapat pula berfungsi sebagai patokan atau ukran
keberhasilan. Suatu pelaksanaan proses belajar mengajar mungkin saja sesuai
dengan ketetapan yang telah digariskan dalam strategi, tetapi juga dapat saja
berjalan menyimpang dari apa yang telah ditetapkan. Penyimpangan tersebut dapat
dipantau dengan membandingkan apa-apa yang telah dilakukan dengan ketetapan
strategi. Bila terjadi penyimpangan atau berbeda dengan ketetapan maka perlu
diadakan perbaikan atau koreksi agar proses kembali berjalan pada jalan yang
sudah ditetapkan strategi. Dengan pengertian lain, strategi dapat berperan
sebagai acuan pelaksanaan dan menjadi patokan untuk menjalankan proses
pengendalian bila terjadi penyimpangan.
E.
Macam - Macam Strategi Pembelajaran Penjas
1.
Pembelajaran interaktif
a.
Gaya Komando
Gaya
komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Tujuannya
adalah penampilan yang cermat. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran dan ia
sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau
kemajuan besar dari perkembangan siswanya. Pada dasarnya gaya ini ditandai
dengan penjelasan, demonstrasi, dan latihan. Lazimnya, gaya itu dimulai dengan
penjelasan tentang teknik baku, dan kemudian siswa mencontoh dan melakukannya
berulang kali. Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Siswa dibimbing ke suatu tujuan yang sama bagi semuanya. Memang Gaya Mengajar
Komando kebanyakan terbukti efektif karena ilmu yang diperoleh oleh siswa akan
cepat diserap dan dapat dimengerti, inilah peran guru dibutuhkan sepuasnya.
Guru menyiapkan semua aspek pengajaran yang mendukung dan yang efektif.
b.
Sasaran Gaya Komando
1)
respons langsung
terhadap petunjuk yang diberikan
2)
penampilan yang
sama/seragam
3)
mengikuti model yang telah ditentukan
4)
ketepatan dan kecermatan
respons
5)
meningkatkan semangat
kelompok
6)
penggunaan waktu
secara efisien
Peran guru pada pembelajaran ini sangat
dominan, yaitu sebagai pembuat keputusan pada semua tahap, karena pada tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi sepenuhnya dilakukan oleh
guru, sedangkan peserta didik/siswa hanya berperan sebagai pelaku ataupun
pelaksana saja yang sepenuhnya harus tunduk terhadap pengarahan, penjelasan,
dan segala perintah dari guru. Esensi dari gaya komando adalah adanya hubungan
yang langsung dan cepat antara stimulus guru dan respon murid. Stimulus berupa
tanda/komando yang diberikan guru, akan mengawali setiap gerakan peserta
didik/siswa dalam menampilkan gerakan sesuai dengan contoh dari guru.Gaya
komando sangat sesuai untuk kegiatan pembelajaran stretching, kalestenik dan
teknik dasar
c.
Kelemahan dan Kelebihan Gaya Komando
1)
Kekurangan Gaya Komando adalah :
a)
Kurang mengembangkan
penalaran
b)
Kurang mengembangkan
pembentukan sifat
c)
Tidak demokratis
Penyaluran aspek sosial, emosional, dan kognitif sangat terbatas
2)
Kelebihan Gaya Komando adalah :
a)
Keseragaman gerak
b)
Jika dilakukan oleh
banyak orang dapat membuat suasana indah dan menyenangkan
c)
Mengembangkan perilaku
disiplin
d)
Menghasilkan tingkat
kegiatan yang tinggi
2.
Pembelajaran
berpangkal atau berporos.
Dalam gaya ini siswa diberikan waktu
untuk melaksanakan tugas secara perorangan, sedangkan guru memberi umpan balik
kepada semua siswa secara perorangan. Disini guru bertanggung jawab menentukan
tujuan pengajaran, memilih aktivitas dan menetapkan tata urut kegiatan untuk
mencapai tujuan pengajaran. Gaya latihan sangat sesuai untuk pembelajaran dalam
penguasaan teknik dasar. Di dalam gaya tugas ini siswa ikut serta menentukan
cepat lambatnya tempo belajar, maksudnya guru memberikan keleluasaan bagi
setiap siswa untuk menentukan sendiri kecepatan belajar dan kemajuan
belajarnya. Dalam gaya ini, guru tidak menghiraukan bagaimana kelas organisasi,
atau apakah siswa melakukan tugas itu secara serempak atau tidak karena hal itu
tidak begitu penting baginya. Tugas dapat disampaikan secara lisan atau
tulisan. Siswa melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya dan dia juga dapat
dibantu oleh temannya, atau tugas itu dilaksanakan dalam sebuah kelompok kecil.
a.
Penerapan Gaya Latihan
1)
Tugas diberikan secara
lisan atau tulisan
2)
Tugas lisan atau
tulisan dibuat secara jelas dan singkat
3)
Siswa melakukan tugas
dengan kemampuannya
b.
Kekurangan dan Kelebihan Gaya Latihan
1)
Kekurangana
a)
Kurang mengembangkan
kreatifitas
b)
Tugas yang kurang
jelas dan terlalu panjang dapat menimbulkan lupa
c)
Bagi sebagian anak
dapat menghindari dari tugas yang sebenarnya
2)
Kelebihan
Guru dapat memberikan
umpan balik secara individual
3.
Pengajaran
sesama teman.
Gaya
resiprokal ( umpan balik )
Pada gaya resiprokal, kelas
diorganisir dan dikondisikan dalam peran-peran tertentu (dibagi menjadi dua
kelompok), ada peserta didik/siswa yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai
observer (pengamat) terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pelaku,
sedangkan guru sebagai fasilitator. Kelompok siswa yang bertindak sebagai
observer mengamati tampilan/aktivitas yang dilakukan oleh temannya (pelaku)
dfengan membawa lembar observasi (pengamatan) yang telah disusun oleh guru,
selanjutnya observer tersebut mengevaluasi tampilan dari kawannya yang
bertindak sebagai pelaku. Dalam hal ini evaluasi dilakukan oleh peserta
didik/siswa sendiri secara bergantian. Melalui upaya mengevaluasi aktivitas
temannya, diharapkan siswa juga mengetahui konsep pelaksanaan yang benar,
karena setiap siswa akan berperan sebagai observer (pengamat), maka mereka akan
berupaya untuk menguasai konsep geraknya yang benar. Tanggungjawab dan
pemberian umpan balik diberikan kepada siswa. Untuk pelaksanaan gaya
resiprokal, siswa terlebih dahulu harus mempelajari teknik dasar, dan gaya
resiprokal ini dilaksanakan pada pembelajaran teknik lanjutan. Gaya resiprokal
juga memberikan kesempatan kepada teman sebaya untuk memberikan umpan balik dan
peranan ini memungkinkan:
1.
peningkatan interaksi
sosial antar teman sebaya
2.
umpan balik secara
langsung.
4.
Model Pembelajaran cooperatif.
Menurut
Davidson dan Warsham “Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang
berefektifitas yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan
akademik”. Slavin menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan struktur
kelompok heterogen”. Jadi dalam model pembelajaran kooperatif ini, siswa
bekerja sama dengan kelompoknya untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan
begitu siswa akan bertanggung jawab atas belajarnya sendiri dan berusaha
menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada
mereka.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang mengutamakan pembentukan kelompok yang bertujuan untuk
menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif.
a.
Tujuan Model
Pembelajaran Kooperatif
Tujuan
model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan
siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta pengembangan
keterampilan sosial. Johnson & Johnson menyatakan bahwa tujuan pokok
belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan
prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.
Louisell dan Descamps juga menambahkan, karena siswa bekerja dalam suatu tim,
maka dengan sendirinya dapat dapat memperbaiki hubungan diantara para siswa
dari latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan
keterampilan-keterampilan proses dan pemecahan masalah.
Jadi
inti dari tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan partisipasi
siswa, memfasilitasi siswa, dan memberikan kesempatan pada siswa untuk
berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa lainnya.
b.
Prinsip Dasar Model
Pembelajaran Kooperatif
Prinsip dasar
dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1)
Setiap anggota
kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam
kelompoknya dan berpikir bahwa semua anggota kelompok memiliki tujuan yang
sama.
2)
Dalam kelompok
terdapat pembagian tugas secara merata dan dilakukan evaluasi setelahnya.
3)
Saling membagi
kepemimpinan antar anggota kelompok untuk belajar bersama selama pembelajaran.
4)
Setiap anggota
kelompok bertanggungjawab atas semua pekerjaan kelompok.
c.
Ciri-ciri model
pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1)
Siswa dalam kelompok
bekerja sama menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2)
Kelompok
dibentuk secara heterogen.
3)
Penghargaan
lebih diberikan kepada kelompok, bukan kepada individu.
Pada model pembelajaran kooperatif
memang ditonjolkan pada diskusi dan kerjasama dalam kelompok. Kelompok dibentuk
secara heterogen sehingga siswa dapat berkomunikasi, saling berbagi ilmu,
saling menyampaikan pendapat, dan saling menghargai pendapat teman
sekelompoknya.
5.
Strategi
kognitif
Strategi
yang memerlukan fungsi kognitif ( seperti pemecahan masalah ) yang dapat di
lakukan dengan konvergen dan divergen
6.
Pembelajaran
beregu
Melibatkan
lebih banyak guru untuk mengajar pada kelempok
7.
Strategi
pembelajaran diri
Siswa di
beri tugas untuk di selsaikan sendiri dalam jangka waktu tertentu, dalam hal
ini sistem tutorial berlaku
F. Prosedur
Pembelajaran Penjas
Keberhasilan pembelajaran sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya oleh proses pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakanrangkaian aktivitas dan interaksi antara
siswa dan guru yangdikendalikan melalui
perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan prosespembelajaran perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan
prosedurpembelajaran yang telah dikembangkan. Oleh karena itu, salah
satukemampuan yang harus dimiliki oleh guru Sekolah Dasar adalah mampumemahami
dan melaksanakan prosedur pembelajaran dalampembelajaran kelompok,
individual maupun klasikal.
Keputusa-keputusan yang harus di ambil
oleh guru sebelum melakukan pembelajaran.
1.
Pra-Pertemuan
a.
sasaran pembelajaran
b.
pemilihan gaya
c.
gaya belajar yang diharapkan
d.
siapa yang akan diajar (kelompok atau individu)
e.
pokok bahasan:
a.
tugas
b.
jumlah
c.
urutan
f.
dimana mengajar (lokasi)
g.
kapan mengajar
1)
waktu mulai
2)
kecepatan – irama pembelajaran
3)
lamanya
4)
waktu berhenti.
5)
waktu tenggang antara tugas-tugas
6)
akhir pembelajaran
h.
sikap badan
i.
pakaian dan penampilan
j.
cara menjawab pertanyaan-pertanyaan
k.
pengaturan organisasi
l.
parameter - pembatasan golonga
m.
suasana kelas – sosial, afektif
n.
evaluasi bahan dan prosedur lain-lain
Kesemuanya ini merupakan
keputusan-keputusan yang perlu diambil secara sadar mengenai bagaimana
pembelajaran akan disusun.
2.
Selama Pertemuan
Keputusan-keputusan yang perlu
diambil selama pembelajaran berlangsung adalah:
a.
Melaksanakan keputusan-keputusan pra-pertemuan
b.
Menyesuaikan keputusan-keputusan – mungkin keputusan
yang diambil harus diubah untuk lancarnya pembelajaran
3.
Pasca Pertemuan
Keputusan diambil mungkin selama
atau sesudah pelajaran berlangsung. Menilai penampilan dan umpan balik yang
diberikan dapat dilakukan selama atau sesudah pelaksanaan tugas-tugas untuk
pembelajaran:
a.
Harus melihat penampilan siswa dan mengumpulkan keterangan-keterangan
mengenai hal itu.
b.
Harus mengukur informasi yang diperoleh dengan
kriteria yang telah ditentukan. Ini harus dicantumkan dalam sasaran pelajaran.
c.
Pernyataan-pernyataan umpan balik:
d.
Penilaian gaya mengajar
e.
Penilaian belajar.
Setelah
persiapan mengajar di lakukan maka di bawah ini adalah prosedur pembelajaran
penjas :
1.
Pendahuluan
a.
Berbaris, berdoa dan
mengabsen
b.
Melakukan lari,
peregangan dinamis dan statis.
Hal
yang perlu diingat bahwa dalam pemanasan ini siswa diberi kebebasan untuk
memimpin pemanasan tanpa harus diatur atau dikomando oleh guru. Fungsi guru
hanya mengawasi saja.
2.
Inti
Persentasi ( fase kognitif )
a.
Penjelasan
b.
Peragaan
c.
Percobaan
( fase fiksasi ) » seluruh siswa wajib mencoba
d.
Penyempurnaan ( fase otomatisasi )
3.
Penutupan
a.
Siswa berbaris dan
melakukan gerakan-gerakan sederhana untuk penenangan
b.
Evaluasi dan
kesimpulan hasil belajar
c.
Berdoa
Hal yang perlu
diingat bahwa dalam penutup ini siswa diberi kebebasan untuk melakukan
pendinginan tanpa harus diatur atau dikomando oleh guru. Fungsi guru hanya
mengawasi saja. Dalam penutupan pembelajaran, evaluasi akan dilakukan oleh guru
dengan cara bertanya pada siswa tentang apa yang telah mereka kerjakan dan apa
yang mereka temukan. Jawaban siswa dapat bersifat verbal ataupun dengan
mendemonstrasikan melalui gerak.

SIMPULAN
A.
SIMPULAN
Strategi berasal dari
bahasa inggris yaitu “strategy” artinya
siasat, akal atau ilmu perang. Pada awalnya istilah strategi seringkali
digunakan dikalangan militer yang diartikan sebagai seni merencanakan gerakan
militer dalam suatu pertempuran atau perang utama dalam hubungannya dengan
gerakan pasukan darat, laut dan udara ke arah sasaran yang menguntungkan untuk
bertempur. Berasarkan pengertian di atas, strategi dapat di rumuskan sebagai
dasar yang mengacu pada perencanaan dan pengelolaan suatu kegiatan dalam rangka
mencapai suatu tujuan.
Strategi dapat diasumsikan
sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Setelah guru menetapkan
pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus menyusun sebuah strategi
dalam pembelajaran.
Dengan demikian, maka strategi pembelajaran bukan merupakan proses yang pasti
yang siap di pake dalam segala situasi dan tujuan pembelajaran. Starategi
pembelajaran adalah merupakan hasil pilihan yang di sesuaikan dengan situasi
dan tujuan pembelajaran tertentu. Situasi dan tujuan pembelajaran itu dapat
berbeda beda.
B.
SARAN
Strategi dapat diasumsikan
sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Setelah guru menetapkan
pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus menyusun sebuah strategi
dalam pembelajaran. Kuasa tentang semua yang berhubungan degan pendidikan karna
itu sangat berguna sekali
![]() |
DAFTAR PUSTAKA
KOMPONEN
– KOMPONEN PENDIDIKAN | aliffia yulianti - Academia.eduPendidikan Jasmani
TR7: GAYA-GAYA MENGAJAR BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN PENJAS
Hidayat, Cucu Tri Juniar, Dicky Rohyana Aang. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKZN JASMANI 2015 Tasikmalaya
Terima Kasih banyak A atas blog yang di tulisnya.. sangat berguna sekali untuk saya. saya artha angkatan 2015 PJKR'B Unsil
BalasHapusmicro hair trimmer, tip, and habanero pepper for sale
BalasHapusShop for micro hair trimmer, tip, and babylisspro nano titanium spring curling iron habanero pepper for sale. womens titanium wedding bands Find quality and affordable products to add to your Shopping List or order online for Type: BrushSize: 9” x 5.75 x 2016 ford focus titanium 2.75 inchesMaterial: Stainless w88 Steel$8.99 · In stock where is titanium found