Rabu, 06 April 2016

makalah straegi pembelajaran penjas

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, dunia pendidikan sangat di pentingkan dan pemerintah telah merencanakan beberapa program untuk pendidikan di Indonesia. Program tersebut merupakan salah satu strategi pemerintah di bidang pendidikan. Dalam konteks pembelajaran, strategi diartikan sebagai sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif, efisien, dan produktif guna mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam strategi tersebut, pemerintah tidak hanya menekankan pada pendidikan akademik, tetapi juga pendidikan non akademik (jasmani, dsb).
Pendidikan karakter dirancang untuk mencetak generasi penerus bangsa yang mampu memajukan tanah air negeri tercinta ini. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional telah disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Bab ini membahas strategi pembelajaran pendidikan jasmani. Pokok bahasan tersebut meliputi pengetian, ruang lingkup dan fungsi strategi pembelajaran. Hal ini penting sebagai landasan untuk lebih memahami dan menguasai bahan belajar selanjutnya. Oleh karena itu pokok bahasan ini di pahami dan dikuasai betul-betul dengan membahas dan mendiskusikannya.
Rounded Rectangle: 1Strategi berasal dari bahasa inggris yaitu “strategy” artinya siasat, akal atau ilmu perang. Pada awalnya istilah strategi seringkali digunakan dikalangan militer yang diartikan sebagai seni merencanakan gerakan militer dalam suatu pertempuran atau perang utama dalam hubungannya dengan gerakan pasukan darat, laut dan udara ke arah sasaran yang menguntungkan untuk bertempur. Berasarkan pengertian di atas, strategi dapat di rumuskan sebagai dasar yang mengacu pada perencanaan dan pengelolaan suatu kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Perkembangan selanjutnya menunjukan bahwa penggunaan strategi tidak hanya terbatas pada bidang militer saja. Bidang-bidang yang lain seperti manajemen dan olahraga. Dalam konteks pembelajaran strategi di artikan sebagai sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif, efisien, dan produktif guna mencapai sasaran yang telah ditentukan. Penyusunan suatu strategi merupakan kegiatan awal dari seluruh proses permbelajaran. Oleh karena itu, strategi ini mempunyai pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa bersangkutan bahkan sangat menentukan. Atas dasar itulah, pengetahuan da keterampilan penyusunan strategi pembelajaran sangat diperlukan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran..
A.    Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.      Apa yang di maksud dengan batasan strategi pembelajaran penjas ?
2.      Apa saja ragam komponen penjas  ?
3.      Apa apa saja ruang lingkup SBM penjas  ?
4.      Apa fungsi dan manfaat SBM penjas ?
5.      Jelaskan dan uraikan macam-macam ppembelajaran penjas ?
6.      Jelaskan prosedur pembelajaan penjas ?
B.     Tujuan Masalah
1.      Menjelaskan strategi pembelajaran penjas.
2.      Menjelaskan ragam komponen penjas.
3.      Menjelaskan ruang lingkup SBM penjas.
4.      Menjelaskan Fungsi dan manfaat SBM penjas.
5.       Menjelaskan dan menguraikan macam-macam strategi pembelajaran penjas.
6.      Menjelaskan prosedur pembelajarran penjas.



C.    Manfaat Makalah
Manfaat makalah ini adalah untuk menjadikan pengetahuan mengenai strategi pembelajaran efektif efisen dan produktif guna mencapai sasaran tujuan pembelajaran.
D.    Prosedur Penulisan
Untuk menyusun karya tulis ini, penulis menggunakan metode bibliografi yaitu metode yang berdasarkan pada bidang studi keperpustakaan serta pengumpulan kutipan informasi data dari buku media sosial (cetak atau elektronik) yang berkaitan dan sesuai dengan makalah yang akan disusun penulis.




 











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Batasan strategi Pembelajaran Penjas
 
            Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan, sedangkan belajar adalah bentuk aktifitas manusia yang dilakukan sejak lahir sampai meninggal dunia atau suatu yang perubahan pada kepribadian yang dinyatakan pengusahaan – pengusahaan respin (sambutan) atau tingkah laku yang baru yang berupa perubahan keterampilan, sikap, kebiasaan, kesanggupan dan pemaksaan sedangkan  mengajar adalah suatu pembuatan dapat dikatakan tindakan mengajat bila tindakan itu didasarkan atas suatu perencanaan yang matang dan teliti.
Strategi dapat diasumsikan sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Setelah guru menetapkan pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus menyusun sebuah strategi dalam pembelajaran. Agar mendapatkan informasi yang lebih jelas dan komprehensif mengenai pengertian strategi pembelajaran menurut pendapat para ahli sebagai berikut :

1.      Dimyanti dan Soedjono (dalam Anitah) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen pembentukan sistem pembelajaran (2008:1.24).
2.      Rounded Rectangle: 5Menurut Suyono, Strategi pembelajaran adalah rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran yang terkait dengan pengelolaan siswa, pengelolaan guru, pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan lingkungan belajar, pengelolaan sumber belajar dan penilaian (asasmen) agar pembelajaran lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan (2011:20).
3.      Menurut Miarso, Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu (2004:530)
4.      Seels dan Richey, menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rincian dari seleksi pengurutan peristiwa kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran ini terdiri dari metode-metode, teknik-teknik maupun prosedur-prosedur yang memungkinkan siswa mencapai tujuan.
5.      Menurut Gerlach dan Ely SBM adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan mata pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.
6.      Gropper SBM terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain SBM juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai.
           Penjabarannya: SBM menyangkut semua komponen materi pengajaran dan prosedur umtuk membantu siswa dalam hal mencapai tujuan pengajaran. Disamping itu juga ada pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang ingin dicapai.
7.      Dick and Carey SBM adalah Strategi belajar yang tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan melainkan juga termasuk didalamnya materi ataupaketpengajarannya.
           Penjabarannya : Dalam proses pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur atau langkah – langkah kegiatan dalam arti, dalam suatu proses pembelajaran didalamnya juga termasuk materi maupun paket pembelajaran, karena materi berperan penting dalam suatu proses pembelajaran.
8.      Wina Sanjaya strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
9.      Fadilah strategi belajar mengajar adalah salah satu komponen dalam system pembelajaran. Komponen itu adalah tujuan materi, strategi dan evaluasi.
10.  SBM menurut J. R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room (1971 ) ialah a plan, method, or series of activities designe to archives a particular educational goal ( 1980 ). Menurut pengertian ini SBM meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu untuk melakukan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran. Strategi dapat diartikan sebagai a plan of operation achieving something “ rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu”. Sedangkan metode ialah away machieving something, cara ntuk mencapai sesuau untuk melakukan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsure dalam SBM. Unsur seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi adalah waktu tesedia, kondisi kelas dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang mendukung SBM.
11.  Drs.Syaiful Bahri Djamarah dan Drs.Aswan Zain strategi belajar mengajar adalah pola –pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujan yang telah digariskan. Strategi pembelajaran sebagai seperangkat kegiatan yang di lakukan guru oleh untuk mencapai tujuan tertentu.
           Dari batasan batasan tersebut di atas, dapat di pahami bahwa strategi pembelajaran merupakan pola umum kegiatan pembelajaran, rangkaian perbuatan guru siswa dalam mewujudkan peristiwa pembelajaran yang efektif untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran strategi pembelajaran hakikatnya berkenaan dengan ;
1.      Urutan kegiatan pembelajaran
2.      Metode atau teknik pembelajaran
3.      Media pembelajaran, dan
4.      Pembagian peran fungsi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran
   Dengan demikian, maka strategi pembelajaran bukan merupakan proses yang pasti yang siap di pake dalam segala situasi dan tujuan pembelajaran. Starategi pembelajaran adalah merupakan hasil pilihan yang di sesuaikan dengan situasi dan tujuan pembelajaran tertentu. Situasi dan tujuan pembelajaran itu dapat berbeda beda.
B.     Ragam Komponen Penjas
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari system proses pendidikan yang menentukan berhasil atau tidaknya, atau ada atau tidaknya proses pendidikan. Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan adalah:
1.      Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan suatu hal yang ingin dicapai oleh lembaga  pendidikan melalui suatu kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan ini didasari oleh sifat ilmu pendidikan yang normatif dan praktis. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah, norma-norma dan ukuran tingkah laku manusia. Ilmu pendidikan sebagai ilmu  pengetahuan prkatis, tugas pendidikan dalam hal ini adalah menanamkan sistem norma tingkah laku yang dijunjung tinggi oleh lembaga pendidikan dalam masyarakat melalui para pendidik. Tujuan pendidikan dapat dilihat dalam kurikulum pendidikan yang terjabar mulai dari :
a.       Tujuan nasional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa seperti yang dicantumkan pada pembukaan UUD 1945.  
b.      Tujuan institusional, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan.
c.       Tujuan kurikuler, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh tiap bidang studi pelajaran/ mata kuliah.
d.      Tujuan instrukisonal, adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan penjabaran tersebut, dapat terlihat bahwa tujuan pendidik atau guru dalam pembelajaran dikelas berkaitan dengan tujuan pendidikan nasional yang  bersumber pada Pancasila dan UUD 1945.
2.      Peserta Didik
Berkembangnya konsep pendidikan, berpengaruh pada pemikiran masyarakat terhadap pengertian peserta didik. Kalau dulu orang berpikir peserta didik terdiri dari anak-anak pada usia sekolah saja, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang dewasa. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan kemampuan/ potensi/ bakat yang ada pada diri mereka melalui proses pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu/ sesuai dengan usia mereka. Peserta didik dapat di didik karena mereka memiliki kemampuan/ potensi/ bakat yang memungkinkan untuk dikembangkan, mempunyai daya eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan memperoleh  pengetahuan yang lebih banyak), dan dorongan untuk menjadi manusia yang lebih baik.
3.      Pendidik
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah pendidik. Secara akademis, pendidik adalah tenaga kependidikan yakni anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangat pada lembaga tertentu yang berkualitas, seperti guru, dosen, tutor, fasilitator, instruktur, dan sebutan lain yang sesuai dengan khususunya.
Terdapat beberapa jenis pendidik yang tidak terbatas pada pendidik di sekolah saja. Dilihat dari lembaga pendidikan, munculah beberapa individu yang tergolong pada pendidik. Pertama guru sebagai pendidik dalam lembaga sekolah, kedua orang tua sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga, dan ketiga pimpinan masyarakat baik formal maupun nonformal sebagai pendidik dilingkungan masyarakat.

4.      Media, Sarana dan Prasarana Pembelajaran
Adalah segala hal yang mengandung informasi yang berupa pesan atau model gerakan yang hendak disampaikan kepada siswa. Media proses pembelajaran pendidikan jasmani terdiri dari media audio visual  dan kinetik. Media visual merupakan wadah menyampaikan pesan yang dapat dilihat. Media audio merupakan wadah menyampaikan pesan berupa suara. Sedangkan media kinetik atau motorik adalah segala hal yang dipakai untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa gerak.
Sarana dan prasaran pembelajaran basanya sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkanya seperti bola.

5.      Metode Pembelajaran
Cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode mempunyai hubungan fungsional yang kuat dengan tujuan. Memilih dan menetapkan metode berarti telah menetapkan pula tujuan yang akan dicapai. Dalam menyusun strategi, kajian yang dilakukan secara seksama tentang penggunaan metode yang diterapkan akan mengurangi resiko kegagalan proses pembelajaran.

6.      Isi Pendidikan
Isi pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/ materi yang biasanya disebut kurikulum dalam pendidikan formal. Kurikulum adalah  perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Macam- macam pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama, pendidikan sosial,  pendidikan keterampilan, pendidikan jasman, dll.

7.      Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri anak yang ada di alam semesta dan yang memberikan pengaruh terhadap  perkembangannya. Dengan kata lain lingkungan pendidikan merupakan latar tempat berlangsungnya proses pendidikan. Lingkungan pendidikan dapat berupa benda-benda, orang-orang, keadaan-keadaan, dan peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar peserta didik yang bisa memberikan pengaruh terhadap perkembangannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Terdapat tiga pusat lingkungan pendidikan, dimana lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1)      Linkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama. Kerena keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kepribadian anak yang berada ditengah-tengah kehidupan keluarga. Pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Oleh karena itu, tugas utama keluarga dalam pendidikan anak adalah  peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
2)      Lingkungan sekolah Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah. Lingkungan sekolah disebut juga lingkungan kedua  yang didirikan oleh masyarakat atau negara untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga pendidikan di sekolah berperan sebagai bagian dan lanjutan dari pendidikan keluarga, serta merupakan jembatan yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.
3)      Lingkungan masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan tertentu. Karena lingkungan masyarakat itu sangat luas dan banyak  berbagai pihak yang berperan dalam masyarakat tersebut, sehingga memerlukan pengawasan dan pengontrolan yang lebih agar suasana lingkungan masyarakat dapat memberikan pengaruh yang baik bagi  pendidikan anak. Masyarakat yang berperan aktif dalam bidang pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam. Kelompok ini berupa organisasi-organisasi pendidikan, sosial, politik, ekonomi, keagamaan dan sebagainya. Semua kelompok ini perlu dilibatkan secara aktif dalam membantu dan mendukung penyelenggaraan pendidikan.
C.    Ruang Lingkup SBM Penjas
Kegiatan belajar adalah salah satu faktor utama dalam penyusunan strategi pembelajaran pendidikan jasmani. Sebab, kegiatan belajar pendidikan jasmani merupakan gerakan-gerakan jasmani yang mempunyai pengaruh nyata terhadap diri siswa. Salah pilih dapat mengakibatkan kerusakan fisik dan mental siswa bahkan mungkin menimbukan cacat badan atau cacat rohani.
Faktor-faktor yang terkait dengan pelaksanan kegiatan belajar perlu dipilih, ditetapkan, dan digabungkan secara cermat. Faktor yang dipilih itu faktor yang terkait dan menunjang kegiatan belajar siswa. Secara garis besarnya faktor-faktor tersebut adalah :
1.      Metode Pembelajaran
Cara untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode mempunyai hubungan fungsional yang kuat dengan tujuan. Memilih dan menetapkan metode berarti telah menetapkan pula tujuan yang akan dicapai. Dalam menyusun strategi, kajian yang dilakukan secara seksama tentang penggunaan metode yang diterapkan akan mengurangi resiko kegagalan proses pembelajaran.


2.      Media Pembelajaran
Adalah segala hal yang mengandung informasi yang berupa pesan atau model gerakan yang hendak disampaikan kepada siswa. Media proses pembelajaran pendidikan jasmani terdiri dari media audio visual  dan kinetik. Media visual merupakan wadah menyampaikan pesan yang dapat dilihat. Media audio merupakan wadah menyampaikan pesan berupa suara. Sedangkan media kinetik atau motorik adalah segala hal yang dipakai untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa gerak.
3.      Ruang belajar
Adalah aspek lain yang turut mempengaruhi keberhasilan proses, lebih-lebih dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Ruang belajar pendidikan jasmani fungsinya:
a.       Memberikan batas-batas tertentu bagi gerakan perorangan maupun kelompok. Ruang belajar tepatnya ruang gerak mendorong timbulnya ketertiban. Tanpa batas yang jelas, proses pendidikan jasmani akan mudah kacau.
b.      Ruang belajar yang tegas dan ditentukan sebelumnya menimbulkan rasa aman bagi mereka yang berada di dalamnya. Karena ada batas-batasnya, intervensi dari luar dapat dicegah.
c.       Ruang juga dapat mendorong timbulnya kepaduan kelompok. Anggota bukan anggota mudah dikenal sehingga tindakan dapat segera disesuaikan dengan situasi tertentu.
4.      Guru
Guru merupakan faktor strategis lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar. Guru mempunyai kuasa yang besar untuk menetapkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Kekuasaan ditangan itu tentu saja harus dipergunakan demi kepentingan siswa. Oleh karena itu, interaksi guru-siswa itu perlu diperhatikan agar kekuasaan yang berada ditangan guru tidak menyimpang dari kepentingan siswa tetapi juga tidak terlalu banyak pengorbanan guru
5.      Peserta Didik
Berkembangnya konsep pendidikan, berpengaruh pada pemikiran masyarakat terhadap pengertian peserta didik. Kalau dulu orang berpikir peserta didik terdiri dari anak-anak pada usia sekolah saja, maka sekarang peserta didik dimungkinkan termasuk juga didalamnya orang dewasa. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan kemampuan/ potensi/ bakat yang ada pada diri mereka melalui proses pembelajaran yang disediakan oleh lembaga pendidikan dan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu/ sesuai dengan usia mereka. Peserta didik dapat di didik karena mereka memiliki kemampuan/ potensi/ bakat yang memungkinkan untuk dikembangkan, mempunyai daya eksplorasi (penjelajahan dengan tujuan memperoleh  pengetahuan yang lebih banyak), dan dorongan untuk menjadi manusia yang lebih baik.
D.    Fungsi dan manfaat SBM
Strategi belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Gerlach dan Ely). Strategi belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pengajarannya (Dick dan Carey). Strategi belajar-mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi belajar-mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai (Gropper). Tiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan. Karena setiap materi dan tujuan pengajaran berbeda satu sama lain, maka jenis kegiatan yang harus dipraktekkan oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula.
Strategi belajar memiliki fungsi :
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
7.      Fungsi Strategi pembelajaran jasmani berfungsi sebagai peletak dasar kegiatan suatu proses belajar mengajar. Strategi dapat pula berfungsi sebagai patokan atau ukran keberhasilan. Suatu pelaksanaan proses belajar mengajar mungkin saja sesuai dengan ketetapan yang telah digariskan dalam strategi, tetapi juga dapat saja berjalan menyimpang dari apa yang telah ditetapkan. Penyimpangan tersebut dapat dipantau dengan membandingkan apa-apa yang telah dilakukan dengan ketetapan strategi. Bila terjadi penyimpangan atau berbeda dengan ketetapan maka perlu diadakan perbaikan atau koreksi agar proses kembali berjalan pada jalan yang sudah ditetapkan strategi. Dengan pengertian lain, strategi dapat berperan sebagai acuan pelaksanaan dan menjadi patokan untuk menjalankan proses pengendalian bila terjadi penyimpangan.

E.     Macam - Macam Strategi Pembelajaran Penjas 
1.       Pembelajaran interaktif
a.       Gaya Komando
Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru. Tujuannya adalah penampilan yang cermat. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran dan ia sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau kemajuan besar dari perkembangan siswanya. Pada dasarnya gaya ini ditandai dengan penjelasan, demonstrasi, dan latihan. Lazimnya, gaya itu dimulai dengan penjelasan tentang teknik baku, dan kemudian siswa mencontoh dan melakukannya berulang kali. Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Siswa dibimbing ke suatu tujuan yang sama bagi semuanya. Memang Gaya Mengajar Komando kebanyakan terbukti efektif karena ilmu yang diperoleh oleh siswa akan cepat diserap dan dapat dimengerti, inilah peran guru dibutuhkan sepuasnya. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran yang mendukung dan yang efektif.
b.      Sasaran Gaya Komando
1)      respons langsung terhadap petunjuk yang diberikan
2)      penampilan yang sama/seragam
3)       mengikuti model yang telah ditentukan
4)      ketepatan dan kecermatan respons
5)      meningkatkan semangat kelompok
6)      penggunaan waktu secara efisien
Peran guru pada pembelajaran ini sangat dominan, yaitu sebagai pembuat keputusan pada semua tahap, karena pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi sepenuhnya dilakukan oleh guru, sedangkan peserta didik/siswa hanya berperan sebagai pelaku ataupun pelaksana saja yang sepenuhnya harus tunduk terhadap pengarahan, penjelasan, dan segala perintah dari guru. Esensi dari gaya komando adalah adanya hubungan yang langsung dan cepat antara stimulus guru dan respon murid. Stimulus berupa tanda/komando yang diberikan guru, akan mengawali setiap gerakan peserta didik/siswa dalam menampilkan gerakan sesuai dengan contoh dari guru.Gaya komando sangat sesuai untuk kegiatan pembelajaran stretching, kalestenik dan teknik dasar
c.       Kelemahan dan Kelebihan Gaya Komando
1)      Kekurangan Gaya Komando adalah :
a)      Kurang mengembangkan penalaran
b)      Kurang mengembangkan pembentukan sifat
c)      Tidak demokratis Penyaluran aspek sosial, emosional, dan kognitif sangat terbatas
2)      Kelebihan Gaya Komando adalah :
a)      Keseragaman gerak
b)      Jika dilakukan oleh banyak orang dapat membuat suasana indah dan menyenangkan
c)      Mengembangkan perilaku disiplin
d)     Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
2.      Pembelajaran berpangkal atau berporos.
Dalam gaya ini siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan, sedangkan guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan. Disini guru bertanggung jawab menentukan tujuan pengajaran, memilih aktivitas dan menetapkan tata urut kegiatan untuk mencapai tujuan pengajaran. Gaya latihan sangat sesuai untuk pembelajaran dalam penguasaan teknik dasar. Di dalam gaya tugas ini siswa ikut serta menentukan cepat lambatnya tempo belajar, maksudnya guru memberikan keleluasaan bagi setiap siswa untuk menentukan sendiri kecepatan belajar dan kemajuan belajarnya. Dalam gaya ini, guru tidak menghiraukan bagaimana kelas organisasi, atau apakah siswa melakukan tugas itu secara serempak atau tidak karena hal itu tidak begitu penting baginya. Tugas dapat disampaikan secara lisan atau tulisan. Siswa melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya dan dia juga dapat dibantu oleh temannya, atau tugas itu dilaksanakan dalam sebuah kelompok kecil.
a.       Penerapan Gaya Latihan
1)      Tugas diberikan secara lisan atau tulisan
2)      Tugas lisan atau tulisan dibuat secara jelas dan singkat
3)      Siswa melakukan tugas dengan kemampuannya
b.      Kekurangan dan Kelebihan Gaya Latihan
1)      Kekurangana
a)      Kurang mengembangkan kreatifitas
b)      Tugas yang kurang jelas dan terlalu panjang dapat menimbulkan lupa
c)      Bagi sebagian anak dapat menghindari dari tugas yang sebenarnya
2)      Kelebihan
Guru dapat memberikan umpan balik secara individual
3.      Pengajaran sesama teman.
Gaya resiprokal ( umpan balik )
Pada gaya resiprokal, kelas diorganisir dan dikondisikan dalam peran-peran tertentu (dibagi menjadi dua kelompok), ada peserta didik/siswa yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai observer (pengamat) terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pelaku, sedangkan guru sebagai fasilitator. Kelompok siswa yang bertindak sebagai observer mengamati tampilan/aktivitas yang dilakukan oleh temannya (pelaku) dfengan membawa lembar observasi (pengamatan) yang telah disusun oleh guru, selanjutnya observer tersebut mengevaluasi tampilan dari kawannya yang bertindak sebagai pelaku. Dalam hal ini evaluasi dilakukan oleh peserta didik/siswa sendiri secara bergantian. Melalui upaya mengevaluasi aktivitas temannya, diharapkan siswa juga mengetahui konsep pelaksanaan yang benar, karena setiap siswa akan berperan sebagai observer (pengamat), maka mereka akan berupaya untuk menguasai konsep geraknya yang benar. Tanggungjawab dan pemberian umpan balik diberikan kepada siswa. Untuk pelaksanaan gaya resiprokal, siswa terlebih dahulu harus mempelajari teknik dasar, dan gaya resiprokal ini dilaksanakan pada pembelajaran teknik lanjutan. Gaya resiprokal juga memberikan kesempatan kepada teman sebaya untuk memberikan umpan balik dan peranan ini memungkinkan:
1.      peningkatan interaksi sosial antar teman sebaya
2.      umpan balik secara langsung.

4.      Model Pembelajaran cooperatif.
Menurut Davidson dan Warsham “Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berefektifitas yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik”. Slavin menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”. Jadi dalam model pembelajaran kooperatif ini, siswa bekerja sama dengan kelompoknya untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan begitu siswa akan bertanggung jawab atas belajarnya sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada mereka.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan pembentukan kelompok yang bertujuan untuk menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif.
a.       Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta pengembangan keterampilan sosial. Johnson & Johnson menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Louisell dan Descamps juga menambahkan, karena siswa bekerja dalam suatu tim, maka dengan sendirinya dapat dapat memperbaiki hubungan diantara para siswa dari latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan proses dan pemecahan masalah.
Jadi inti dari tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa, dan memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa lainnya.
b.      Prinsip Dasar Model Pembelajaran Kooperatif
Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1)      Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya dan berpikir bahwa semua anggota kelompok memiliki tujuan yang sama.
2)      Dalam kelompok terdapat pembagian tugas secara merata dan dilakukan evaluasi setelahnya.
3)       Saling membagi kepemimpinan antar anggota kelompok untuk belajar bersama selama pembelajaran.
4)      Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas semua pekerjaan kelompok.
c.       Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1)      Siswa dalam kelompok bekerja sama menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2)       Kelompok dibentuk secara heterogen.
3)       Penghargaan lebih diberikan kepada kelompok, bukan kepada individu.
Pada model pembelajaran kooperatif memang ditonjolkan pada diskusi dan kerjasama dalam kelompok. Kelompok dibentuk secara heterogen sehingga siswa dapat berkomunikasi, saling berbagi ilmu, saling menyampaikan pendapat, dan saling menghargai pendapat teman sekelompoknya.
5.      Strategi kognitif
Strategi yang memerlukan fungsi kognitif ( seperti pemecahan masalah ) yang dapat di lakukan dengan konvergen dan divergen
6.      Pembelajaran beregu
Melibatkan lebih banyak guru untuk mengajar pada kelempok
7.      Strategi pembelajaran diri
Siswa di beri tugas untuk di selsaikan sendiri dalam jangka waktu tertentu, dalam hal ini sistem tutorial berlaku

F.     Prosedur Pembelajaran Penjas
Keberhasilan pembelajaran  sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya oleh proses pembelajaran.  Proses pembelajaran merupakanrangkaian aktivitas dan interaksi antara siswa dan guru  yangdikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan  prosespembelajaran perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedurpembelajaran yang telah dikembangkan. Oleh karena itu, salah satukemampuan yang harus dimiliki oleh guru Sekolah Dasar adalah  mampumemahami dan melaksanakan prosedur pembelajaran  dalampembelajaran kelompok, individual maupun klasikal.

Keputusa-keputusan yang harus di ambil oleh guru sebelum melakukan pembelajaran.
1.      Pra-Pertemuan
a.       sasaran pembelajaran
b.      pemilihan gaya
c.       gaya belajar yang diharapkan
d.      siapa yang akan diajar (kelompok atau individu)
e.       pokok bahasan:
a.       tugas
b.      jumlah
c.       urutan
f.       dimana mengajar (lokasi)
g.      kapan mengajar
1)      waktu mulai
2)      kecepatan – irama pembelajaran
3)      lamanya
4)      waktu berhenti.
5)      waktu tenggang antara tugas-tugas
6)      akhir pembelajaran
h.      sikap badan
i.        pakaian dan penampilan
j.        cara menjawab pertanyaan-pertanyaan
k.      pengaturan organisasi
l.        parameter - pembatasan golonga
m.    suasana kelas – sosial, afektif
n.      evaluasi bahan dan prosedur lain-lain
Kesemuanya ini merupakan keputusan-keputusan yang perlu diambil secara sadar mengenai bagaimana pembelajaran akan disusun.
2.      Selama Pertemuan
Keputusan-keputusan yang perlu diambil selama pembelajaran berlangsung adalah:
a.       Melaksanakan keputusan-keputusan pra-pertemuan
b.      Menyesuaikan keputusan-keputusan – mungkin keputusan yang diambil harus diubah untuk lancarnya pembelajaran
3.       Pasca Pertemuan
Keputusan diambil mungkin selama atau sesudah pelajaran berlangsung. Menilai penampilan dan umpan balik yang diberikan dapat dilakukan selama atau sesudah pelaksanaan tugas-tugas untuk pembelajaran:
a.         Harus melihat penampilan siswa dan mengumpulkan keterangan-keterangan mengenai hal itu.
b.         Harus mengukur informasi yang diperoleh dengan kriteria yang telah ditentukan. Ini harus dicantumkan dalam sasaran pelajaran.
c.         Pernyataan-pernyataan umpan balik:
d.        Penilaian gaya mengajar
e.         Penilaian belajar.
Setelah persiapan mengajar di lakukan maka di bawah ini adalah prosedur pembelajaran penjas : 
1.      Pendahuluan
a.       Berbaris, berdoa dan mengabsen
b.      Melakukan lari, peregangan dinamis dan statis.
Hal yang perlu diingat bahwa dalam pemanasan ini siswa diberi kebebasan untuk memimpin pemanasan tanpa harus diatur atau dikomando oleh guru. Fungsi guru hanya mengawasi saja.
2.      Inti
Persentasi ( fase kognitif )
a.       Penjelasan
b.      Peragaan
c.       Percobaan ( fase fiksasi ) » seluruh siswa wajib mencoba
d.       Penyempurnaan ( fase otomatisasi )

3.      Penutupan
a.       Siswa berbaris dan melakukan gerakan-gerakan sederhana untuk penenangan
b.      Evaluasi dan kesimpulan hasil belajar
c.       Berdoa
Hal yang perlu diingat bahwa dalam penutup ini siswa diberi kebebasan untuk melakukan pendinginan tanpa harus diatur atau dikomando oleh guru. Fungsi guru hanya mengawasi saja. Dalam penutupan pembelajaran, evaluasi akan dilakukan oleh guru dengan cara bertanya pada siswa tentang apa yang telah mereka kerjakan dan apa yang mereka temukan. Jawaban siswa dapat bersifat verbal ataupun dengan mendemonstrasikan melalui gerak.













BAB III
SIMPULAN
A.    SIMPULAN
Strategi berasal dari bahasa inggris yaitu “strategy” artinya siasat, akal atau ilmu perang. Pada awalnya istilah strategi seringkali digunakan dikalangan militer yang diartikan sebagai seni merencanakan gerakan militer dalam suatu pertempuran atau perang utama dalam hubungannya dengan gerakan pasukan darat, laut dan udara ke arah sasaran yang menguntungkan untuk bertempur. Berasarkan pengertian di atas, strategi dapat di rumuskan sebagai dasar yang mengacu pada perencanaan dan pengelolaan suatu kegiatan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Strategi dapat diasumsikan sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Setelah guru menetapkan pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus menyusun sebuah strategi dalam pembelajaran.   Dengan demikian, maka strategi pembelajaran bukan merupakan proses yang pasti yang siap di pake dalam segala situasi dan tujuan pembelajaran. Starategi pembelajaran adalah merupakan hasil pilihan yang di sesuaikan dengan situasi dan tujuan pembelajaran tertentu. Situasi dan tujuan pembelajaran itu dapat berbeda beda.

B.     SARAN
Strategi dapat diasumsikan sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Setelah guru menetapkan pendekatan pembelajaran maka selanjutnya guru harus menyusun sebuah strategi dalam pembelajaran. Kuasa tentang semua yang berhubungan degan pendidikan karna itu sangat berguna sekali




Rounded Rectangle: 24
 
DAFTAR PUSTAKA

            KOMPONEN – KOMPONEN PENDIDIKAN | aliffia yulianti -     Academia.eduPendidikan Jasmani TR7: GAYA-GAYA MENGAJAR             BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PENJAS
Hidayat, Cucu Tri Juniar, Dicky  Rohyana Aang. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKZN JASMANI 2015 Tasikmalaya
 

2 komentar:

  1. Terima Kasih banyak A atas blog yang di tulisnya.. sangat berguna sekali untuk saya. saya artha angkatan 2015 PJKR'B Unsil

    BalasHapus
  2. micro hair trimmer, tip, and habanero pepper for sale
    Shop for micro hair trimmer, tip, and babylisspro nano titanium spring curling iron habanero pepper for sale. womens titanium wedding bands Find quality and affordable products to add to your Shopping List or order online for Type: BrushSize: 9” x 5.75 x 2016 ford focus titanium 2.75 inchesMaterial: Stainless w88 Steel$8.99 · ‎In stock where is titanium found

    BalasHapus